Cahaya Bahtera Samudera

logo-cahaya-bahtera-samudera

Bunkering: Proses Pengisian Bahan Bakar Vital dalam Operasi Maritim

Bunkering adalah proses pengisian bahan bakar ke kapal. Bunkering melibatkan pengisian bahan bakar kapal di sebuah terminal menggunakan fasilitas darat, seperti truk tangki khusus maupun tangki storage darat, atau juga dilakukan di tengah laut dengan menggunakan bantuan kapal tongkang, yang prosesnya kita sebut Ship to Ship.

Bunkering merupakan momen penting dalam perjalanan kapal. Kualitas dan kuantitas bahan bakar yang tepat berpengaruh terhadap kinerja dan keamanan kapal selama berlayar. Mari jelajahi lebih lanjut tentang proses bunkering dan pentingnya manajemen bahan bakar kapal dalam perjalanan laut.

Apa Itu Bunkering?

Bunkering adalah tindakan mengisi bahan bakar kapal, seperti heavy fuel oil, marine fuel oil, marine diesel, maupun LNG. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, proses bunkering dapat dilakukan di terminal atau di tengah laut via Ship to Ship.

Kunci dari prosedur ini adalah memastikan keamanan dan keselamatan selama pengisian bahan bakar. Mengingat volume bahan bakar yang yang harus dipindahkan selama proses ini cenderung dalam jumlah yang besar, potensi bahayanya menjadi lebih tinggi.

Tanpa prosedur bunkering yang ketat, ada resiko tumpahan minyak di laut yang dapat mengancam ekosistem laut dan kesehatan lingkungan. Ada pula potensi ledakan pada kapal akibat kebocoran bahan bakar yang mudah terbakar selama proses bunkering.